Bertemu dengan Becak Pejuang
Abdurrahim. Lelaki tua ini usianya sudah lebih dari setengah abad, 72 tahun. “Saya sudah bersama dengan becak ini sejak zaman Pak Soekarno,” katanya. Walaupun ia sudah menikah dan mempunyai anak, jiwa berpetualang Abdurrahim tidak pernah pudar. Baru setiap sekitar satu bulan, ia pulang ke kediamannya di daerah Majalaya, Bandung. Kehidupan sehari-harinya ia penuhi dengan berkeliling Indonesia bersama dengan becaknya.
Saya bersama dengan teman-teman sekampus, tidak sengaja bertemu dengan Abdurrahim di perempatan Jalan Braga, Bandung. Penampilannya yang Nyentrik Abizzz, membuat dia menjadi pusat perhatian. Bak pejuang, Abdurrahim berpakaian layaknya ABRI, dengan pakaian hijau loreng-loreng. Agar tampak serasi, becaknya ini juga ia cat dengan warna yang seragam.
Walaupun sudah tua, Abdurrahim terus mengenjot pedal becak tanpa kenal lelah. Entah apa yang ingin ia perjuangan saat ini. Sekedar ingin mencari perhatian saja, tampaknya lebih dari itu. Kita tunggu sepak terjangnya.
Desember 23, 2007 pada 2:40 pm
semangat juang yg tidak pernah hilang dari seorang lelaki tua ya..
semoga apa yang beliau perjuangkan membawa sesuatu yang berarti bagi dy dan keluarganya…
Desember 25, 2007 pada 2:56 am
Fotonya ndak bagus tuh Fat! Prasaan kan masih banyak yang keren..
Woi..nama gw knapa ga disebut di sono? Pan gw juga ktemu sama dia? Heuheu….
Desember 29, 2007 pada 11:07 am
no comment…….hehehehehehe…..
cmn mw bilang ma bapak Abdurrahim
CAY YHO…..BAPAK….JANGAN KELILING INDONESIA JA….
NTAR KLO DAH BISA KELILING DUNIA AJAK2 YA…….
Januari 7, 2008 pada 9:26 am
keliling dunia? mau dong
kalo gw sih ogah pake becak
Januari 18, 2008 pada 6:49 pm
itulah hebat’y betis super dengan betis biasa……
kualitas betis super yg dimiliki oleh bapak Abdurrahim memang sangat bagus kualitas’y….
Mei 2, 2011 pada 4:42 am
kalau tidak mempunyai jiwa SEMANGAT nasionalisme yang SANGAT MEMBARA seperti pejuang 45 juga mental BAJA,JANGAN COBA-COBA.